Pedagang Jualan Nasi Bungkus Gunakan Vending Machine, Raup Rp47 Juta per Bulan

Pedagang Jualan Nasi Bungkus Gunakan Vending Machine, Raup Rp47 Juta per Bulan

Penjual nasi kukus asal Malaysia punya metode unik mendagangkan produknya. Alih-alih ditawarkan manual, ia menerapkan vending machine dan berhasil merauh 14 ribu ringgit malaysia (sekitar Rp47 juta) setiap bulan.

Mengutip New Straits Times pada Jumat, 3 Mei 2024, ia tak pernah membayangkan bahwa keputusannya untuk mencontoh program bisnis mesin penjual otomatis di bawah Inisiatif Pendapatan Rakyat (IPR) akan berakibat signifikan terhadap pendapatan bulanannya. Penjual nasi kukus bernama lengkap Mohd Hermi Shahuddin (47) tersebut mengaku tak lagi cemas dengan ketidakpastian pendapatan yang menderanya sebelum mencontoh program HKI dengan golongan Food Entrepreneur Initiative (Insan).

Proggram itu disampaikan pemerintah Madani melewati slot depo qris Kementerian Perekonomian Malaysia pada Maret 2023. Sebelumnya, ayah empat putri ini mengelola warung pinggir jalan di wilayah Fase 3 Bandar Puncak Alam dan melayani acara di tempat sekitarnya.

Ia menguraikan bermacam tantangan yang dihadapi selama jualan di sana seperti kondisi cuaca, makanan yang tak terjual,dan harus menutup kiosnya untuk membawa putrinya yang cacat ke dokter. Kerja keras yang ia lakukan setiap hari hanya mampu menjadikan penjualan kurang dari 8 ribu ringgit malaysia (sekitar Rp27 juta) dalam sebulan.

“Bisnis yang kami jalani sebelumnya memiliki banyak tantangan sehingga sulit untuk mempertahankan pendapatan konsisten. Ada kalanya kami tak dapat memasarkan makanan apa pun, apalagi ketika hujan deras sehingga mengakibatkan modal dan makanan terbuang percuma,” ujarnya.

Pembayaran Sewa Ditanggung Pemerintah
Ia membeberkan bahwa buah hatinya yang masih berusia sembilan tahun mengalami disabilitas dan butuh perhatian serta perawatan yang penuh. Sebab itu, ia harus bekerja keras untuk pengobatannya.

“Apabila ada janji dengan dokter, saya dan istri tak dapat membuka usaha, sehingga tak ada pemasukan bagi kami pada hari itu,” ujarnya terhadap Bernama sambil memeriksa mesin swalayan yang dioperasikannya di kampus Universiti Teknologi Mara (UiTM) Puncak Alam cabang Selangor.

Mohd Hermi dan istrinya, Fadilah Hanum Abu (47), yang sekarang melakukan bisnis mesin penjual otomatis di Kolej Angsana 2, UiTM Puncak Alam, menggambarkan bahwa keikutsertaan mereka dalam program HKI sebagai usaha yang bermanfaat. Mereka tak perlu mengeluarkan modal apa pun.

Penyiapan makanan dan pembayaran sewa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah selama dua tahun. Makanan yang dipasarkan melewati vending machine tersebut antara lain nasi lemak ayam goreng, nasi lemak pandan, roti kebab daging, sosis gulung, bakso, popcorn ayam, dan nasi ayam pedas yang semuanya dimasak pasangan suami istri.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.